Mamad (Mang Udel) terpaksa melanggar kejujuran dirinya dengan berkorupsi kecil-kecilan, seperti mencuri kertas kantor untuk menghadapi kelahiran bayinya yang ketujuh. Perbuatan ini ternyata malah menyiksa dirinya apalagi ketika ia hendak menjelaskan duduk perkaranya kepada atasannya (Aedy Moward), yang bersikap realistis namun sebenarnya mengerti keadaannya. Mamad yang selalu diganggu perasaan bersalah belum bisa lega hatinya sebelum bisa menjelaskan masalahnya, sementara kesempatan untuk itu selalu lepas, bahkan puncaknya dirasakan sangat mengganggu oleh atasannya.