Ratna Asmara

Ratna Asmara

Ratna Asmara adalah seorang aktris dan sutradara Indonesia. Setelah menjadi aktif dalam dunia sandiwara, pada tahun 1940 dia membintangi Kartinah, yang digarap suaminya, Andjar Asmara. Setelah main peran dalam beberapa film lain, dia menjadi sutradara wanita Indonesia pertama dengan Sedap Malam pada tahun 1950. Biarpun karyanya cenderung diabaikan, karya sutradara wanita Indonesia lain sudah mendapatkan penghargaan luas. Ratna dan suaminya Andjar Asmara bergabung dengan kelompok sandiwara Dardanella pada awal tahun 1930-an, dengan kelompok tersebut dia dikenal untuk kualitas suaranya. Pada akhir tahun 1930-an dia bergabung dengan kelompok Bolero yang dipimpin suaminya, sehingga menjadi bintang Bolero. Ketika Andjar diminta The Teng Chun untuk menyutradarai sebuah film untuk Java Industrial Film (JIF), Ratna juga ikut. Mereka mendapatkan honor sebanyak 1.000 gulden untuk kegiatan mereka dalam film pertama ini, Kartinah (1940), yang digarap Andjar dan dibintangi Ratna. Film ini, yang menceritakan kisah cinta antara seorang suster (yang dimainkan Ratna) bersama bosnya, juga merupakan film perang pertama di Hindia Belanda karena terjadi dalam lingkungan Badan Persiapan Serangan Udara (Luch Bischermen Diens). Ratna juga berperan dalam film Andjar lain, yaitu Noesa Penida (sebuah kisah cinta di Bali) dan Ratna Moetoe Manikam, sebuah kisah cinta antara tiga dewi dan satu manusia. Selama Revolusi Nasional yang dimulai dengan kemerdekaan Indonesia, Ratna membintangi satu film lagi: Djauh di Mata pada tahun 1948. Pada tahun 1950 Ratna diminta Djamaluddin Malik untuk menyutradarai film Sedap Malam untuk perusahaan Persari; Djamaluddin menjadi produser, dan Andjar menulis skenario. Film ini menjadikan Ratna sebagai sutradara wanita Indonesia pertama. Ini disusul dengan dua film untuk Djakarta Film milik orang Tionghoa: Musim Bunga di Selabintana (Spring in Selabintana) pada tahun 1951 dan Dr Samsi pada tahun 1952. Andjar menulis skenario untuk kedua film itu. Pada tahun 1953 Ratna mendirikan Ratna Films, yang membuat satu film, Nelajan, sebelum ganti nama menjadi Asmara Films. Ratna membuat satu film lagi, Dewi dan Pemilihan Umum pada tahun 1954, yang bertepatan dengan pemilihan umum pertama pada tahun 1955. Ratna sudah meninggal sebelum tahun 1981. From Wikipedia, the free encyclopedia

  • Judul: Ratna Asmara
  • Kepopuleran: 0.031
  • Dikenal sebagai: Acting
  • Ulang tahun: 1914-01-01
  • Tempat Lahir: Dataran Tinggi Minangkabau, Sumatera Barat
  • Beranda:
  • Juga Dikenal Sebagai:
img

Ratna Asmara Film

  • 1940
    imgFilm

    Kartinah

    Kartinah

    1 1940 HD

    Anak-anak yang dicintainya meninggal dunia. Titi menderita penyakit kurang ingatan. Suaminya Suria (Astaman) mencintai perawat Kartinah (Ratna...

    img
  • 1948
    imgFilm

    Djaoeh Dimata

    Djaoeh Dimata

    1 1948 HD

    img
  • 1941
    imgFilm

    Noesa Penida

    Noesa Penida

    1 1941 HD

    img
  • 1941
    imgFilm

    Ratna Moetoe Manikam

    Ratna Moetoe Manikam

    1 1941 HD

    img
  • 2023
    imgFilm

    Merangkai Ratna Asmara

    Merangkai Ratna Asmara

    1 2023 HD

    Sebuah dokumenter tentang perjalanan Kelas Liarsip (kolektif periset dan arsiparis film) yang menelusuri jejak-jejak keberadaan Ratna Asmara...

    img
  • 1938
    imgFilm

    Booloo

    Booloo

    6.5 1938 HD

    img
  • 1952
    imgFilm

    Dr. Samsi

    Dr. Samsi

    1 1952 HD

    img
  • 1950
    imgFilm

    Sedap Malam

    Sedap Malam

    1 1950 HD

    img
Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener Heeh Bener